Medan-Wartaindonesia.org. Sesungguhnya kita melihat dizaman milinial ini, pembantaian umat tanpa alasan yang jelas sangat mudah terjadi, walau hanya hal sepele, enteng saja orang melakukan pembunuhan.
Firman Allah ﷻ :
وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ
Artinya : Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allâh (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. (QS Al-Isrâ`17:33).
Padahal dengan tegas Allah Allah ﷻ melarang perbuatan tersebut bahkan mengancam pelakunya dengan ancaman yang sangat tegas, kekal dalam Jahanam, mendapatkan murka dan laknat Allah.
Allah ﷻ berfirman :
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
Artinya : “Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An Nisa 4 : 93)
Maka setiap orang harus berhati-hati, jangan sampai ia menjadi seorang pembantai manusia tanpa haq. Dosa yang ditanggung bagi pelaku pembunuh dengan membunuh seorang manusia tanpa haq maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Namun barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
Firman Allah ﷻ :
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
Artinya: “Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. Al-Ma’idah 5: 32)
Dalam siroh, Al-Qur’an menceritakan perseteruan antara Habil dan Qabil, kisah ini diceritakan sangat jelas kepada kita. Mengingat kisah ini merupakan tragedi pertumpahan darah pertama yang dilakukan umat manusia.
Firman Allah ﷻ :
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain(Qabil). Ia berkata (Qabil):”Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al Maidah 5: 27)
Kisah bermula ketika Nabi Adam dikaruniai empat orang anak. Setelah kelahiran pertama kembar, ibunda Hawa melahirkan kembali dua anak kembar, yakni Habil dan seorang anak perempuan.
Ketika Qabil membunuh Habil lantaran hasad yang ada pada dirinya. Ia tidak menerima kenyataan bahwa Habil dinikahkan dengan saudaranya yang lebih cantik jelita dibandingkan dengan wanita yang dinikahkan padanya? Lantaran hasad pun, Qabil tidak peduli dengan apa yang dikurbankannya kepada Allah.
Firman Allah ﷻ :
لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Artinya : “Sungguh kalau kamu (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku (Habil) untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (QS. Al-Maidah 5: 28)
Baca Juga : Risau Diujung Senja
Maka dengan perarasaan penuh kebencian dengan nafsu untuk menghabisi saudaranya Habil, Qabilpun membunuh saudaranya Habil.
Firman Allah ﷻ :
فَطَوَّعَتْ لَهٗ نَفْسُهٗ قَتْلَ اَخِيْهفَقَتَلَهٗ فَاَصْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Artinya: Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi. (QS Al-Ma’idah 5:30)
Sesungguhnya pristiwa ini merupakan pembunuhan pertama di Bumi yang tercatat dalam sejarah, karena hasadnya Qobil kepada Habil hingganya ia tega membunuh Habil.
Baca Juga : Seekor Burung Elang
Bagaimana hasadnya Israel terhadap Palestina, sungguh sangat tidak berprikemanusiaan. Saat ini terjadi pembantaian Israel beserta negara sekutu yang mem-backup dalam memerangi warga sipil Palestina.
Kegagalan Umat Islam dan masyarakat Internasional mengakhiri genosida yang sedang berlangsung di tanah Palestina telah memungkinkan serangan Israel memporak porandakan Palestina, termasuk pembantaian warga sipil mengerikan terjadi setiap hari.
Penulis : Tauhid Ichyar
Pengurus PW Persis Sumut