Solok, wartaindonesia.org — Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI) mengelar Silaturrahim dan Mudzakarah Ulama Thariqah se-Asean pada Ahad, 19 Syawwal 1446 H atau 20 April 2025 M di Pondok Pesantren Taruna Rabbani, Koto Sani Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kegiatan ini, dibuka secara resmi secara virtual oleh Menteri Agama RI, Prof Dr H Nasharuddin Umar. Silaturrahmi dan mudzakarah ini dihadiri Narasumber Syekh Dr [HC] Muhammad Kamal dari Malaka Malaysia, Syekh Prof Dr Jibril Fauod Haddad dari Brunai Darussalam, Tuan Guru Baba H Ahmad Abdurrahman dari Thailand, Perwakilan Syekh Thariqah Philipina dan Tuan Guru Batak (TGB) Syeikh Dr. H. Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk, MA., Perwakilan Syekh Thariqah dari Indonesia.
Dalam pemaparannya, Tuan Guru Batak menegaskan bahwa pentingnya ilmu thariqah sejalan dengan tuntutan pengamalan Ihsan dalam agama. Ada 3 rukun agama dalam hadis shahih, yakni Islam, Iman dan Ihsan.
Untuk mendalami ihsan, tidak jalan lain kecuali mengamalkan aspek bathiniah Islam yakni lewat ilmu tasawuf dan dipraktekkan lewat thariqah, suluk dan tawajjuh.
Menteri Agama RI, Prof Dr H Nasharuddin Umar dalam sambutan menegaskan bahwa thariqah adalah jalan menuju Allah. Prof Nasharuddin juga mengajak umat Muslim Indonesia untuk mengikuti ibadah Suluk melalui ajaran Thariqoh dan Tasawuf.
Secara terpisah, Tuan Guru Batak juga mengutip dan menguatkan apa yang disampaikan oleh Menteri Agama RI Prof Nasharuddin Umar yang menegaskan bahwa thariqah adalah jalan menuju Allah. Dan suluk itu jalan khusus bertemu dan sampai kepada Allah.
“Saya tadi malam sudah menyampaikan paparan terkait pentingnya peranan thariqah, tasawuf dan suluk dalam menggapai makrifat atau maqom Ihsan. Dan setelah kita mendengarkan sambutan Mentri Agama RI Prof Nasharuddin Umar, betapa thariqah dan suluk ini penting kita amalkan untuk dapat bertemu dan mahabbah kepada Allah. Maka pesan kita kepada umat Islam, mari kita mendalami ilmu ini, mari kita berthariqah dan bersuluk.” Ungkap Tuan Guru Batak, Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah Simalungun yang kerap diundang dan dikujungi tokoh bangsa ini pada Senin (21/4).
Secara bersamaan, Silaturrahim dan Mudzakarah Ulama Thariqat se-Asean ini juga menyampaikan fatwa seruan jihad terhadap Pelestina.
Tuan Guru Batak (TGB) Syeikh Dr. H. Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk, MA, pada kesempatan ini di dapuk oleh peserta muzakarah se-Asean untuk membacakan hasil muzakarah dan fatwa DUTI sebagai dukungan pada Palestina.
Dalam pernyataan tersebut, DUTI menegaskan bahwa penderitaan bangsa Palestina adalah bentuk nyata dari penjajahan dan kezaliman yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, ajaran Islam, serta prinsip kemerdekaan seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
“Dalam Islam, umat itu satu tubuh. Jika satu bagian sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakannya. Maka, membela Palestina adalah kewajiban moral dan spiritual bagi umat Islam,” ungkap TGB Ahmad Sabban saat membacakan pernyataan.
DUTI secara eksplisit menyerukan kepada umat Islam untuk menjalankan jihad dalam membela Palestina, sesuai kapasitas masing-masing. Bentuk jihad ini tidak terbatas pada aspek militer, tetapi mencakup dukungan moral, ekonomi, sosial, politik, hingga partisipasi aktif dalam proses pemulihan Palestina pascaperang.
Selain itu, DUTI juga menyerukan pemboikotan terhadap segala bentuk dukungan terhadap Israel. Produk, perusahaan, hingga negara-negara yang terafiliasi atau mendukung kebijakan Israel atas Palestina menjadi sorotan dalam pernyataan sikap ini.
Menariknya, DUTI memberikan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mengevakuasi warga sipil Palestina—terutama wanita, anak-anak, dan lansia—ke Indonesia. Evakuasi ini bertujuan memberikan perlindungan sementara, serta layanan kesehatan dan pendidikan yang layak. DUTI menyatakan kesediaannya untuk turut ambil bagian dalam proses pendampingan tersebut.
“Kami siap membantu memberikan pendampingan rohani, kesehatan, dan pendidikan bagi saudara-saudara kita dari Palestina yang membutuhkan uluran tangan kita,” tegas DUTI dalam penutup pernyataan.
Pernyataan ini ditandatangani oleh Ketua DUTI, Prof. Dr. Ahmad Rahman, M.Ag, Sekretaris Dr. Zubaier Ahmad, M.Ag, dan Rais Mustasyar Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani.
Dewan Ulama Thariqah Indonesia berharap, sikap ini menjadi bentuk tanggung jawab moral di hadapan Allah SWT dan dapat menginspirasi umat Islam Indonesia untuk bersatu dalam membela keadilan dan kemerdekaan Palestina.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Mursyid Ulama Thariqah se-Asean, para Ulama thariqat dan Mirsyid dalam negeri, para pejabat negara, para tokoh dan dihadiri ribuan umat. (BS/Rel)