KH Muhammad Nuh Ajak Guru Di Deli Serdang Perkuat Pendidikan Berkarakter

  • Whatsapp

Deli Serdang – Wartaindonesia.org- Anggota MPR RI dari Kelompok DPD, KH Muhammad Nuh, menggelar Acara Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) di Kabupaten Deli Serdang, bekerja sama dengan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI). Kegiatan yang dihadiri ratusan perwakilan guru ini fokus pada Hubungan Pusat dengan Daerah dalam rangka penguatan pendidikan berbasis karakter kebangsaan dan inovasi edukasi.

KH Muhammad Nuh menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat berdasarkan nilai-nilai kebangsaan.

Bacaan Lainnya

“Guru adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa. Pendidikan karakter harus menjadi roh dalam setiap proses belajar-mengajar, agar anak-anak kita tumbuh dengan jiwa patriotisme, bertaqwa, dan integritas,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan era digital, di mana arus informasi yang deras dapat memengaruhi identitas kebangsaan siswa. “Kita harus memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memperkuat wawasan kebangsaan, bukan sebaliknya,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, para guru menyampaikan aspirasi tentang perlunya pembaruan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual. Beberapa isu yang mengemuka antara lain:
– Kebutuhan pelatihan guru dalam pengembangan media pembelajaran digital.
– Pentingnya muatan lokal berbasis kearifan budaya Sumatera Utara untuk memperkaya kurikulum.
– Dorongan untuk pembelajaran project kolaboratif yang mengasah kreativitas dan kerja sama siswa.

“Kami ingin ada lebih banyak workshop bagi guru untuk menguasai teknologi pendidikan, sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap mata pelajaran,” ungkap salah seorang peserta, Dra. Mayang Sari, guru SMP di Deli Serdang.

READ  GEMPITA SUMUT Potong Tumpeng Atas Pelantikan Prabowo - Gibran.

KH Muhammad Nuh menegaskan bahwa sekolah harus menjadi laboratorium persatuan bangsa, terutama di tengah keberagaman Indonesia.

“Anak-anak kita harus memahami bahwa perbedaan adalah anugerah. Sekolah harus menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana semua siswa merasa dilindungi dan dihargai,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar ekstrakurikuler kebangsaan, seperti Pramuka, PMR, dan kesenian tradisional, dihidupkan kembali untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air.

Acara ditutup dengan kesepakatan untuk memperkuat kolaborasi antara guru, pemerintah daerah, dan stakeholder pendidikan dalam mewujudkan sistem pendidikan yang holistik.

“Aspirasi hari ini akan kami bawa ke tingkat nasional sebagai bahan pertimbangan kebijakan antara daerah sebagai pelaksana kebijakan dan pusat sebagai pembuat kebijakan. Mari kita bersama-sama membangun pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan dan mempersatukan,” pungkas KH Muhammad Nuh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *