Scroll untuk baca artikel
#
NasionalWorld Corner

Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Status UNESCO, Muhammad Nuh Ungkap Upaya Kolaboratif

623
×

Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Status UNESCO, Muhammad Nuh Ungkap Upaya Kolaboratif

Sebarkan artikel ini
Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Status UNESCO, Muhammad Nuh Ungkap Upaya Kolaboratif

Jakarta, WARTAINDONESIA – Perjalanan Danau Toba, permata Indonesia di Sumatera Utara, selalu menarik perhatian dunia. Kabar terkini membawa kebanggaan besar: Geopark Kaldera Toba telah berhasil mendapatkan kembali status “green card” dari UNESCO. Pencapaian ini menegaskan komitmen Indonesia dalam melestarikan salah satu warisan geologi terbesar di dunia.

Pada September 2023, pengelolaan Geopark Kaldera Toba sempat menghadapi tantangan berat. Saat itu, UNESCO mengeluarkan “kartu kuning” sebagai peringatan. Banyak pihak internasional, termasuk media global, menyoroti tantangan yang dihadapi Danau Toba, mulai dari isu pencemaran hingga pengelolaan yang belum optimal. Keadaan ini sempat menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan Danau Toba sebagai Geopark global.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Nuh, didukung berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, mengambil langkah cepat. Diskusi intensif dilakukan di Jakarta dan Medan, mengumpulkan para pakar, aktivis, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini bertujuan untuk merancang perbaikan yang signifikan agar Danau Toba dapat memenuhi standar internasional.

Langkah Strategis Membuahkan Hasil Positif

Berkat kerja keras ini, Geopark Kaldera Toba kembali bersinar. Pada konferensi Global Geopark Network di Chile, 5-12 September 2025, status “green card” secara resmi dikembalikan. Prestasi ini mendapat sorotan positif dari komunitas internasional. Sejumlah publikasi internasional, termasuk dari The Star (media dari Malaysia), melaporkan keberhasilan Danau Toba dalam mempertahankan statusnya setelah menerima peringatan. Mereka menyoroti pentingnya kolaborasi kuat antara pemerintah pusat dan daerah yang disebut sebagai kunci keberhasilan.

Pengakuan ini bukan hanya tentang status, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat:

  • Daya Tarik Global: Mengukuhkan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia, setara dengan tempat-tempat populer seperti Langkawi.
  • Peningkatan Ekonomi: Membuka peluang kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
  • Pelestarian Lingkungan: Mendorong upaya pelestarian geologi, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya.
READ  Kolaborasi Proyek RIMBA, Kementerian ATR/BPN Gandeng Tiga Universitas Dorong Tata Ruang Hijau dan Inklusif

Muhammad Nuh menekankan pentingnya menjaga pencapaian ini. “Kita mengajak semua pihak, dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, hingga Pemerintah Kabupaten di sekitar Danau Toba, untuk menjaga status ini, yang akan dievaluasi kembali empat tahun ke depan,” ujarnya.

Terima kasih disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara Bapak Bobby Nasution, para Bupati, Dr. Azizul Khalis, dan tim, serta semua pihak yang telah berdedikasi tinggi. Semoga semangat kebersamaan ini terus membawa keberkahan bagi Danau Toba dan seluruh rakyat Indonesia.