Scroll untuk baca artikel
#
MedanPolitikSumut

Banjir Telah Pergi, Luka Masih Tinggal — PKB Medan Datang Membantu Warga Memulai Lagi

34
×

Banjir Telah Pergi, Luka Masih Tinggal — PKB Medan Datang Membantu Warga Memulai Lagi

Sebarkan artikel ini
PKB Kota Medan Berbagi
Banjir Telah Pergi, Luka Masih Tinggal — PKB Medan Datang Membantu Warga Memulai Lagi

Medan, wartaindonesia.org — Genangan air memang sudah surut, tetapi jejak banjir itu masih nyata di setiap sudut rumah warga. Lantai yang menguning karena lumpur, pakaian yang belum sempat dicuci, hingga perabot yang rusak diterjang air.

Di Kecamatan Medan Denai, Medan Maimun, Medan Sunggal, dan sejumlah wilayah lainnya di Kota Medan yang dilanda banjir beberapa waktu lalu, warga masih sibuk mengeringkan kasur, menjemur buku anak-anak, dan memilah barang apa saja yang masih bisa diselamatkan.

Pada masa pemulihan inilah, rombongan kecil dari Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Medan datang membawa bantuan. Satu per satu, mereka memasuki gang-gang —tempat di mana kehidupan warga perlahan dibangun kembali setelah banjir besar itu.

Di Medan Maimun, Yuni (34), ibu tiga anak, menghela napas panjang sambil menerima paket sembako yang diserahkan oleh tim PKB Peduli. “Ini sangat membantu… kami sudah kehabisan simpanan makanan karena banjir kemarin,” ujarnya sambil mengelus kepala anak bungsunya yang tampak kelelahan.

Air memang telah pergi, namun menyisakan kerusakan yang membuat dapur mereka tidak lagi bisa digunakan. Bagi Yuni, beras, minyak, dan telur yang ia terima hari itu terasa seperti nafas baru.

Bantuan untuk Ibu dan Bayi
Di salah satu rumah di Medan Denai, seorang ibu muda yang baru melahirkan dua bulan lalu terlihat masih beradaptasi dengan kondisi rumahnya yang lembap. Banyak peralatan bayinya rusak terendam air.
“Kami bahkan belum sempat membeli perlengkapan baru,” katanya dengan suara lirih.

PKB Kota Medan memberikan bantuan perlengkapan bayi—popok, susu, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya. Bagi sang ibu, bantuan itu lebih dari sekadar barang; itu adalah bentuk dukungan mental di tengah situasi yang melelahkan.

READ  PKB Kota Medan Gelar Tasyakuran Atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional pada KH Abdurrahman Wahid

Ketua DPC PKB Kota Medan, Hamdan Simbolon SH, ikut turun langsung mendatangi rumah-rumah warga. Dengan semangat dan tekad kuat untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak, ia dan rombongan menyusuri jalan dan gang, memastikan setiap keluarga yang ditemui mendapatkan bantuan.

“Kami datang pasca banjir surut, saat warga sedang memulai hari-hari sulit mereka. Ini bukan sekadar membagi sembako, tetapi memastikan mereka tidak merasa sendirian setelah musibah,” ujar Hamdan kepada awak media, Senin (08/12/2025), disela kegiatannya berbagi.

Ia menegaskan bahwa program PKB Peduli akan terus berlanjut, termasuk ke kawasan Medan Utara yang juga terdampak banjir.

Di banyak titik, tim PKB menjumpai cerita-cerita yang sama: warga yang kehilangan perabot, buku sekolah anak yang rusak, dan pedagang kecil yang harus memulai kembali dari nol. Kehadiran bantuan sembako dan kebutuhan bayi mungkin tidak menyelesaikan seluruh persoalan, tetapi cukup untuk meringankan langkah pertama dalam proses pemulihan.

Seorang warga lansia di Medan Amplas bahkan berkata lirih, “Yang paling berat bukan waktu banjirnya, tapi setelahnya… ketika kami harus mulai lagi.”

Itulah sebabnya, menurut Hamdan, hadir pasca banjir menjadi hal yang penting. Karena saat bantuan darurat mulai berkurang dan perhatian publik perlahan memudar, warga justru membutuhkan uluran tangan paling banyak.

Program PKB Peduli bukan hanya respons cepat terhadap bencana, tetapi komitmen jangka panjang untuk membantu warga pulih sepenuhnya. “Selama masih ada warga yang memerlukan dukungan, kami akan terus bergerak,” tegas Hamdan.

Dan hingga hari ini, di setiap jalan dan gang yang dilalui, bantuan itu selalu disambut dengan senyum lelah namun penuh harapan—pertanda bahwa kehidupan, pelan-pelan, mulai kembali. (Red/BS)