Abdul Azis dan Rombongan
Madinah- Wartaindonesia.org-
“Dalam sejarah manusia, ada beberapa tokoh yang meninggalkan jejak tak terlupakan,
membangun peradaban dan menginspirasi jutaan orang.
Nabi Muhammad SAW salah satu tokoh terbesar dalam sejarah, sosok yang tidak hanya membawa pesan ilahi tetapi juga membentuk generasi-generasi terbaik yang kemudian menjadi pilar-pilar peradaban Islam yang gemilang. (24/10/ 2025)
Pengakuan yang tulus dan jujur dari seorang Michael Hart dalam bukunya “The 100: A Ranking of the Most Influential Person in History” menempatkan Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan.
Selain Michael Hart, Maurice Bucaille seorang dokter bedah asal Perancis yang masuk Islam setelah mempelajari Al-Quran.
Dia menulis buku ” La Bible, le Coran et la Science” yang membahas tentang keselarasan antara Al-Quran dan ilmu pengetahuan modern.
Bucaille memuji Nabi Muhamad sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah manusia.
Hijrah Rasulullah SAW dari ke Madinah merupakan titik balik sejarah Islam yang sarat makna. Ia melahirkan masyarakat baru yang dibangun atas dasar keimanan, keadilan, dan solidaritas.
Dari sanalah tumbuh peradaban yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru duniake
Sejarah mencatat hijrah ke Madinah sejatinya adalah proses transformasi sosial-politik yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW mengubah masyarakat Madinah yang sebelumnya terpecah menjadi masyarakat yang kuat, beradab, dan sejahtera dibawah naungan nilai-nilai Islam.
Hijrah adalah sebuah pelajaran bahwa perubahan besar selalu diawali langkah yang penuh pengorbanan dan keyakinan,
bukan hanya momen dalam sejarah, tetapi menjadi prinsip dalam melangkah, ia bertransformasi menuju pribadi, keluarga, dan masyarakat yang lebih baik.
Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah merupakan titik balik sejarah Islam yang sarat makna.
Semangat tersebut semestinya menjadi warisan yang perlu terus dihidupkan.
Umat Islam harus mampu meneladani semangat keberanian, visi perubahan, dan komitmen spritual Rasullulah dalam membangun masyarakat yang beradab.
Nabi Muhammad SAW pernah berdoa agar Madinah dicintai oleh umat Islam sebagaimana Makkah.
Beliau bersabda, “Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti kecintaan kami kepada Makkah atau bahkan lebih.” (HR.Bukhari & Muslim)
Madinah adalah salah satu dari dua kota suci umat Islam, menjadikan kota ini tujuan utama bagi juta jama’ah Haji dan Umrah.
Madinah dijadikan Allah SWT sebagai tempat yang memberikan syafaat bagi mereka yang setia dan cinta pada kota tersebut.
Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang sabar atas kesulitan di Madinah, aku akan memberikan syafaat kepadanya di hari kiamat.” (HR Tirmidzi)
Keutamaan ini menunjukkan bahwa Madinah bukan hanya tempat yang penuh berkah, juga memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT bagi mereka yang bertahan dan mencintainya.
Inilah bukti bahwa Madinah bukan sekedar tempat persinggahan, namun kota penuh cinta yang dirindukan seluruh umat Islam.
Penulis: Abdul Aziz
Penasehat PW. Persatuan Islam (Persis) Sumut









