Scroll untuk baca artikel
#
Akademik

Yayasan Rumah Ceria Medan, Sekolah Inklusif di Kota Medan dengan Sistem SPP Silang

23
×

Yayasan Rumah Ceria Medan, Sekolah Inklusif di Kota Medan dengan Sistem SPP Silang

Sebarkan artikel ini

Penulis: Lowla Santa Claudia Manurung

Yayasan Rumah Ceria Medan, Sekolah Inklusif di Kota Medan dengan Sistem SPP Silang

Warta Indonesia – Yayasan Rumah Ceria Medan (YRCM), sebuah sekolah berbasis inklusif di Kota Medan dengan segudang dampak positifnya bagi masyarakat. Didirikan oleh Yuli Yanika selaku founder, serta Risa Riskayanti yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU). Sekolah ini berlokasi di Jl. Bunga Cempaka VII No.41 Y, Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pada sekolah ini, bahasa isyarat adalah salah satu bahasa yang diwajibkan untuk berkomunikasi. Tidak hanya diperuntukan bagi disabilitas, tetapi non-disabilitas hingga seluruh pengajar wajib mengetahui bagaimana berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Hal inilah yang menjadi pembeda Rumah Ceria Medan dengan sekolah lainnya.

Untuk pendanaan sekolah, Rumah Ceria Medan menerapkan sistem Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) silang. Adapun SPP silang ini diterapkan untuk membantu anak-anak yang memiliki kesulitan secara ekonomi. Sehingga, bagi anak-anak yang tidak memiliki masalah ekonomi akan membayar biaya sekolah secara penuh, tetapi bagi anak-anak yang memiliki masalah ekonomi akan dikenakan biaya yang semampunya. Yayasan Rumah Ceria Medan sangat tegas untuk tidak menerapkan sistem biaya pendidikan gratis bagi anak-anak karena memberikan dampak negatif.

Yayasan Rumah Ceria Medan, Sekolah Inklusif di Kota Medan dengan Sistem SPP Silang

Yuli selaku salah satu guru di YRCM mengatakan alasan pihak sekolah untuk tidak menerapkan sistem gratis di sekolah bagi anak-anak.

Kalau dari kita memang menghindari yang namanya biaya pendidikan gratis bagi anak-anak. Alasannya agar mereka bisa berusaha dalam meraih masa depannya, jika ada masalah ekonomi daripada gratis kita lebih memilih yang namanya SPP silang aja. Jadi seberapa mereka sanggup itulah yang bisa mereka bayarkan ke sekolah,” tutur Yuli.

Adanya SPP silang ini membantu anak-anak untuk bisa hidup mandiri demi dan tidak selalu bergantung kepada orang lain. Selain itu, anak-anak dan orang tua juga diharapkan bisa berusaha dalam melaksanakan kewajiban mereka yakni dalam hal biaya pendidikan sekolah. Dengan begitu,

READ  Pelatihan dan Pendampingan Pengurus Satgas PPKS UIN Sumatera Utara: Perkuat Komitmen Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

anak-anak akan tumbuh dengan memiliki pola pikir bahwa dalam mencapai tujuan dan masa depan harus berupaya dengan keras sehingga bisa bertahan di dunia pekerjaan.

Yuli juga mengungkapkan harapannya dengan menerapkan adanya SPP silang bagi anak-anak di YRCM.

“Harapannya sih bagi anak-anak dan orang tua melalui SPP silang ini yakni mereka bisa terbiasa untuk hidup dengan berupaya terlebih dahulu dan bisa hidup mandiri. Mereka juga harapannya bisa hidup tanpa selalu mengandalkan bantuan gratis dari orang lain, biar lebih terbiasa saja,” jelas Yuli.

Tidak hanya melalui SPP, YRCM juga mendapatkan pendanaan melalui orang tua asuh yang hadir untuk membantu anak-anak di sekolah. Para orang tua asuh ini akan memberikan bantuan dana kepada satu anak atau lebih tergantung dari kesanggupan setiap orang tua. Dalam mencari orang tua asuh, biasanya pihak sekolah akan memanfaatkan media sosial dalam menyebarkan informasi. (Red/LSCM)