Medan- Wartaindonesia.org –
Pengurus Badan Koordinasi Pembangunan Masyarakat Pantai Timur ( Badko PMPT) Sumut, gelar Diskusi Pagi Pantai Timur bersama Anggota DPD RI, H Muhammad Nuh Ahad (14/7/2024) di Cafe AOBI Jl. Singgalang medan.
Diskusi Pantai Timur kali ini mengangkat tema” Membangun Pesisir Pantai Sumatera Utara” Menyongsong Pilgub sudah 2024.
Ketua Badko PMPT H. Syarifuddin Siba, mengawali dengan memaparkan kondisi penduduk sepanjang pantai timur yang terbentang dari Wilayah laut di kabupaten Langkat hingga kawasan pantai Timur Labuhan Batu, ini semua merupakan daerah yang sangat potensial, potensi ekonominya sangat layak di tumbuh kembangkan.
Baik potensi bahari, pertanian, perikanan, pariwisata namun ini belum optimal diberdayakan oleh pemerintah Provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten kota, ” Ujar Siba.
Perlu mendapat perhatian serius adalah masalah pendidikan, kondisi pendidikan nasional anak gagal tumbuh lebih kurang 11 persen termasuk pantai timur.
Untuk mencerdaskan anak- anak negeri sangat dibutuhkan 2 SMA di setiap kecamatan.
Sektor pertanian survey Bank Dunia tanah pertanian 72 persen dikuasai aseng, hanya sekitar 28 persen dimiliki pribumi.
Miris sekali kalau sudah lahan pertanian sudah tidak punya kapan pribumi menjadi owner di negeri ini?, ini harus menjadi pemikiran serius kita bersama.
Muhammad Nuh sebagai Nara banding dalam diskusi saat ini duduk di Komite I menjelaskan ruang lingkup tugasnya yakni pelaksanaan fungsi legislasi dan fungsi pengawasan atas undang-undang yang berkaitan dengan:
a. Otonomi Daerah
b. Hubungan pusat dan
Daerah
c. Pembentukan,
Pemekaran, dan
Penggabungan Daerah.
menanggapi paparan diatas sebelum terlambat mari kita berusaha sekuat tenaga mengerahkan potensi dan kemampuan kita untuk kemaslahatan.
Negeri kita saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja,” jelas M. Nuh.
Jangan nasib bangsa Indonesia seperti Singapura, Melayu disana terpinggirkan kalau boleh kita sebut punah.
Untuk itu mari menyiapkan generasi baru membangun pendidikan dan peradaban.
Konsep yang disampaikan tadi, sangat bagus harus kita perjuangkan bersamabersama.
Menjawab pertanyaan peserta diskusi sejarah perkembangan pantai Sumatra Utara, hingga saat ini sulit berkembang karena kurangnya intervensi pemerintah.
Itu yang menyebabkan perekonomian masyarakat asli tidak berkembang, serta tergerus nya budaya dan peninggalan sejarah, pelurusan sejarah harus dibuka.
Salah seorang peserta berharap, agar sepanjang bibir pantai agar diperjuangkan negara untuk kawasan bakau sehingga menjadi penghasilan bagi nelayan menangkap biota laut.
Tak kalah pentingnya pengembalian tanah ulayat yang dirampas,” kata T. Al dari Laskar Melayu Hang Tuah.
Tentu aspirasi yang sudah disampaikan tadi dapat diperjuangkan oleh H. Muhammad Nuh wakil kita di DPD RI, untuk Sumut bermartabat.
Terakhir siapa pun Gubernur terpilih dapat lebih memperhatikan kawasan pantai timur
Kami siap memberikan konsep yang jelas untuk
pembangunan kawasan pantai timur.