Aceh Utara – Proyek Saluran Perkumpulan petani pemakai air (P3A) di Gampong Rayeuk Kuta, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara diduga cuma merehab sebagian saluran lama diplester semen dan sebagian dikerjakan dari nol.
Awak media menerima kiriman foto dari salah satu sumber, yang memperlihatkan pekerjaan P3A sedang dikerjakan, dan terdapat disalah satu foto ada nampak diduga saluran lama yang langsung diplester semen alias direhab, bukan dibongkar, Aparat Penegak Hukum (APH) diminta turun tangan.
Pantauan media ini, Sabtu, 14/12/2024, terlihat dilantai bawah masih terlihat jelas dinding saluran tersebut diduga saluran lama yang tidak dibongkar, dan yang lebih parah lagi terdapat satu pohon kayu yang tidak dipotong atau dicabut dibiarkan saja sehingga membuat badan saluran tampak kecil, sehingga menambah kecurigaan masyarakat bahwa itu saluran lama disinyalir cuma di plester.
Dan Kuat dugaan program P3A di Gampong Rayeuk Kuta juga melanggar UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, sejauh pengamatan awak media dilokasi tidak ada papan informasi proyek, entah dimana diletakannya, padahal, Papan informasi proyek harus dipasang di lokasi yang mudah dilihat dan strategis, seperti di depan proyek atau di tempat umum yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan papan informasi proyek:
Papan informasi proyek harus dipasang sebelum dan selama kegiatan pembangunan.
Papan informasi proyek harus dipasang dengan rapi dan kuat.
Papan informasi proyek harus mencantumkan informasi proyek, seperti nama proyek, nama pemilik, lokasi, tanggal izin, pemborong, dan Direksi Pengawas.
Papan informasi proyek harus memiliki ukuran yang cukup besar, minimal 120 cm x 90 cm.
Papan informasi proyek harus terbuat dari bahan yang berkualitas agar tahan lama dan dapat dibaca dengan jelas.
Papan informasi proyek harus dipasang pada beberapa tempat yang mudah dilihat jika proyek cukup besar atau berada pada pekarangan yang luas.
Padahal, Perkumpulan petani pemakai air yang selanjutnya disebut P3A adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah layanan/petak tersier atau desa yang dibentuk secara demokratis oleh petani pemakai air termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
Sementara itu Geuchik Rayeuk Kuta, saat dikonfirmasi awak media, siapa ketua P3A tersebut, mengatakan,” Tidak mengetahui, tetapi pas masuk program tersebut ada saya tanda tangan, namun saya lupa nama kelompoknya dan nama ketuanya, nanti saya telepon balik, saya lagi sibuk,” pungkasnya.
Menurut isu yang beredar dikalangan masyarakat umum, Program P3A di Gampong tersebut, aspirasi salah satu Anggota DPR RI Dapil 2 Aceh.
Sementara itu, Bulqaini, yang mengaku sebagai Kelompok yang kerja saluran tersebut saat dikonfirmasi awak media mengatakan,” Itu baru selesai diikat batu terjadi banjir bang, jadi tunggu kering air untuk di plaster, yang difoto itu sebelah lagi memang belum dikerjakan,” ucapnya.
Bulqaini mengaku, kegiatan tersebut belum siap 100 persen, bahkan iya balik bertanya kepada awak media, Belum, jadi menurut yang abang lihat tadi kira kira udah siap apa belum, (Golom, tuman yang droneh kaloen bunoe kira kira kaleuh peu golom), jawabnya pakai bahasa Aceh.(MF/RF)
