Scroll untuk baca artikel
#
AkademikCeremonyNasionalOrganisasiSumut

Menjadi Narasumber Simposium Pendidikan Islam, KH. M. Nuh Nilai Perlunya Sinergi antara Pemerintah, Dunia Digital dan Lembaga Pendidikan di Era Digital

79
×

Menjadi Narasumber Simposium Pendidikan Islam, KH. M. Nuh Nilai Perlunya Sinergi antara Pemerintah, Dunia Digital dan Lembaga Pendidikan di Era Digital

Sebarkan artikel ini
KH. Muhammad Nuh, MSP (Anggota DPD RI Asal Provinsi Sumatera Utara.

Jakarta – Wartaindonesia.org- Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Timur Tengah dan Afrika mengadakan simposium pertama kali di Indonesia tepatnya di Aula Ar Razaq Mesjid Istiqlal Jakarta Biasanya kegiatan yang beranggotakan mahasiswa Indonesia di 20 Negara ini dilaksanakan di Negara tempat mereka belajar, seperti di Mesir dll, Pada hari Selasa, (26/08/25)

Simposium menghadirkan Dr. Hidayat Nurwahid sebagai keynote speaker, dan narasumber Prof. Dr. Amani Burhanuddin Lubis, MA (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta) dan KH. Muhammad Nuh, MSP (anggota DPD RI dari Sumatera Utara).

Dr. Hidayat menyampaikan, bahwa era digital tak bisa dielakkan. Oleh karena itu kita memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. Dikesempatan yang sama Prof. Amani Lubis mengingatkan, pemanfaatan digital, khususnya AI, jangan sampai.dijadikan rujukan utama, apalagi seperti dipertuhankan.

Muhammad Nuh menyampaikan, perlu sinergi antara Pemerintah sebagai regulator dan pengarah teknologi di era digital.

” Kita menilai perlunya sinergi antara Pemerintah kita, sebagai Regulator dan Pakar atau pengarah Teknologi di Era Digital, Dunia Teknologi sebagai inovator dan Lembaga Pendidikan sebagai penyedia ilmu dan SDM yang unggul” Ujar Senator Nuh

“Ketiga Pilar ini bagaikan tiga sisi piramida yang saling menopang, Tanpa regulasi yang jelas dari Pemerintah, inovasi akan liar, Tanpa inovasi, pendididkan hanya akan menjadi teori. Dan tanpa pendididkan yang berbasis nilai, teknologi bisa kehilangan arah dan tanpa ruh” Imbuh KH. M. Nuh yang juga Tokoh Kawakan Di Sumatera Utara tersebut. (Red)

READ  Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Bahas Dampak Perang Tarif dalam Forum The Yudhoyono Institute