Batubara, WARTA INDONESIA – Mahasiswa KKN 87 UINSU berkolaborasi dengan Puskesmas Sei Balai sukses menggelar aksi bergizi dan gerakan cegah stunting di SMPN 1 Sei Balai, Selasa (12/8).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya gizi seimbang dan mencegah stunting sejak dini. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar untuk anak seusianya. Stunting terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi yang cukup sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan anak.
Diawali dengan senam bersama dan sarapan sehat, acara dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai gizi oleh Dr. Purwaningsih, seorang ahli gizi. Dalam pemaparannya, Dr. Purwaningsih menekankan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi yang kaya protein dan kalsium untuk mencegah stunting.
“Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan otak,” ujar Dr. Purwaningsih. “Oleh karena itu, kita harus mulai mencegahnya sejak usia remaja.”
Selain sosialisasi, peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan cek hemoglobin secara gratis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui status anemia pada siswa, mengingat anemia merupakan salah satu faktor risiko stunting.
Sosialisasi Gencar Melalui Medsos
Tidak hanya di sekolah, sosialisasi mengenai pentingnya gizi dan pencegahan stunting juga dilakukan melalui media sosial. Tim KKN 87 berharap, informasi yang disebarluaskan dapat menjangkau lebih banyak remaja dan masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi remaja untuk menerapkan gaya hidup sehat,” ujar salah seorang mahasiswa KKN. “Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mewujudkan generasi muda yang cerdas dan sehat.”
Aksi bergizi yang dilakukan oleh mahasiswa UINSU dan Puskesmas Sei Balai ini merupakan langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting. Dengan melibatkan remaja secara langsung, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya. (Red/Ash)