Scroll untuk baca artikel
#
AkademikMedanPemerintah

Tingkatkan Perlindungan di Lingkungan Madrasah, PSGA LP2M UINSU Medan Gelar Pelatihan Pencegahan Kekerasan

21
×

Tingkatkan Perlindungan di Lingkungan Madrasah, PSGA LP2M UINSU Medan Gelar Pelatihan Pencegahan Kekerasan

Sebarkan artikel ini

Medan, 22 Juli 2025 – Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap perlindungan anak dan pencegahan kekerasan di lingkungan madrasah, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LPPM UIN Sumatera Utara menggelar Pelatihan Pendampingan dan Perlindungan Kekerasan di Lingkungan Madrasah, yang dilangsungkan pada Selasa, 22 Juli 2025 di Hotel Madani Medan.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari kepala madrasah, guru Bimbingan dan Konseling (BK), serta perwakilan lembaga pendidikan lainnya di bawah naungan Kemenag Kota Medan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dan tenaga kependidikan dengan wawasan dan keterampilan dalam mencegah, mendeteksi, serta menangani kasus kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan pendidikan.

Hadir sebagai narasumber dua pakar yang berkompeten di bidangnya, yakni Dr. H. Erwin Pinayungan Dasopang, M.Si, yang membawakan materi terkait kebijakan dan pendekatan sosiologis dalam perlindungan anak di lembaga pendidikan, serta Dr. Rahmi Lubis, M.Psi., Psikolog, yang menyoroti aspek psikologis kekerasan terhadap anak dan strategi pendampingan yang tepat.

“Lingkungan madrasah harus menjadi ruang aman dan nyaman bagi anak-anak. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai isu kekerasan dan mekanisme penanganannya,” ujar Dr. Erwin dalam paparannya.

Sementara itu, Dr. Rahmi Lubis menekankan pentingnya empati dan keterampilan komunikasi dalam proses pendampingan anak korban kekerasan. “Kita tidak hanya perlu memahami secara teori, tapi juga harus membekali diri dengan kemampuan praktis untuk merespons kasus dengan tepat, tidak melukai, dan mendorong pemulihan psikologis anak,” jelasnya.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi interaktif dan studi kasus, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan merumuskan langkah-langkah konkret yang bisa diterapkan di madrasah masing-masing.

READ  Ratusan Kepala Keluarga Di Desa Rayeuk Naleung Tanah Luas Diduga Dikeluarkan Secara Sepihak Oleh Pemerintah Desa

Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Nispul Khoiri, M.Ag, menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak.

“Isu kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan adalah persoalan serius yang memerlukan pendekatan kolaboratif. Melalui kegiatan ini, kami berharap para guru dan tenaga kependidikan tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pelindung dan pendamping yang memahami kondisi psikologis serta hak-hak anak,” ujar Prof. Nispul.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa peran PSGA UINSU sebagai unit kajian sangat strategis dalam mengarusutamakan isu-isu gender dan perlindungan anak ke dalam kebijakan pendidikan berbasis keislaman. “Kita ingin madrasah menjadi pelopor dalam menciptakan ruang belajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga beradab dan penuh kasih,” tambahnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat lebih sigap dalam menciptakan sistem perlindungan yang berkelanjutan, demi menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan bermartabat di lingkungan madrasah.