Desa Singa, Agustus 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Tahun 2025 sukses melaksanakan berbagai program kerja unggulan di Desa Singa, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Selama kurang lebih satu bulan, tepatnya sepanjang Agustus 2025, para mahasiswa menghadirkan kegiatan yang menyentuh langsung aspek pendidikan, keagamaan, kebersihan lingkungan, hingga penguatan ekonomi masyarakat.
Program-program tersebut mendapat dukungan penuh dari masyarakat, perangkat desa, tokoh agama, hingga pelaku UMKM. Kehadiran mahasiswa UINSU membawa energi baru bagi Desa Singa, sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun desa.
Festival Anak Sholeh dan Sholehah
Salah satu program unggulan yang berhasil menarik perhatian adalah Festival Anak Sholeh dan Sholehah bertajuk Moderasi Beragama. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 29 Agustus 2025 di Masjid Nurul Ajam Desa Singa dan dipimpin oleh Ilham Arifin Selaku Ketua Kelompok.
Festival ini melibatkan anak-anak dan remaja desa sebagai peserta lomba, dengan cabang perlombaan seperti membaca surah pendek dan adzan. Proses persiapan dilakukan melalui koordinasi mahasiswa KKN bersama perangkat desa dan tokoh agama, mulai dari penentuan tempat, penyusunan susunan acara, hingga sosialisasi kepada masyarakat.
Acara berlangsung khidmat sekaligus meriah. Anak-anak menampilkan kemampuan terbaik mereka, sementara orang tua dan masyarakat hadir memberi dukungan penuh. Seusai lomba, para pemenang diumumkan dan diberikan hadiah berupa uang pembinaan.
Meskipun sempat terkendala keterbatasan waktu dan peralatan pengeras suara yang kurang memadai, evaluasi menunjukkan kegiatan ini berjalan sukses. Festival ini tidak hanya mengasah kemampuan anak-anak dalam bidang keagamaan, tetapi juga mempererat hubungan sosial masyarakat melalui semangat moderasi beragama.
Pembuatan Bak Sampah dan Gotong Royong
Selain program pendidikan dan keagamaan, mahasiswa KKN UINSU juga melaksanakan aksi nyata dalam bidang lingkungan hidup. Pada 8–22 Agustus 2025, mereka menginisiasi program pembuatan bak sampah dari bambu serta kegiatan gotong royong bersama masyarakat Desa Singa.
Program ini dipimpin oleh Ilham Arifin, Ide kegiatan muncul dari hasil observasi lapangan yang menemukan kurangnya sarana kebersihan di desa. Beberapa bak sampah kemudian dibuat dengan memanfaatkan bambu dan ditempatkan di lokasi strategis, seperti di kantor desa dan puskesmas.
Selain itu, kegiatan gotong royong membersihkan jalan dan parit juga dilaksanakan dengan melibatkan karang taruna, BPD, serta perangkat desa. Walaupun partisipasi warga masih terbatas, kegiatan ini tetap berjalan lancar dan berhasil menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Program ini menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Harapannya, kegiatan gotong royong dan pemanfaatan bak sampah bisa dilanjutkan secara berkelanjutan,” ujar Ilham Arifin selaku Koordinator Kelompok.
Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat
Seluruh kegiatan KKN UINSU 2025 di Desa Singa tidak lepas dari dukungan masyarakat. Perangkat desa, tokoh agama, hingga pemuda desa terlibat aktif dalam menyukseskan program. Semangat kebersamaan yang terjalin selama sebulan penuh menciptakan suasana harmonis antara mahasiswa dan warga desa.
Koordinator KKN UINSU 2025 menyampaikan, mahasiswa hadir sebagai fasilitator sekaligus mitra masyarakat dalam pembangunan. “Kami tidak bekerja sendiri, tetapi selalu berkoordinasi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat. Sinergi inilah yang membuat program berjalan baik,” Ujar Beliau.
Meski menghadapi sejumlah kendala teknis, seperti keterbatasan sarana dan partisipasi warga yang belum maksimal, kegiatan KKN UINSU 2025 di Desa Singa secara keseluruhan dinilai sukses. Evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas program memberikan dampak positif, baik dalam aspek pendidikan, keagamaan, maupun kebersihan lingkungan.
Mahasiswa berharap program-program tersebut dapat terus berlanjut meski masa KKN telah usai. Dengan dukungan masyarakat dan perangkat desa, kegiatan yang telah dirintis bisa dikembangkan lebih jauh sehingga manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang.
Tokoh masyarakat Desa Singa juga menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa UINSU. Menurut mereka, kehadiran mahasiswa tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga membangkitkan kembali semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang sempat menurun.
Kehadiran mahasiswa KKN UINSU 2025 di Desa Singa menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi perguruan tinggi dengan masyarakat mampu menciptakan perubahan positif. Program yang dilaksanakan tidak hanya memberikan dampak sesaat, tetapi juga membuka jalan bagi pembangunan desa yang lebih berkelanjutan.
Dengan semangat pengabdian, mahasiswa UINSU telah meninggalkan jejak berharga di Desa Singa. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa berikutnya untuk terus mengabdi, berkontribusi, dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.