Medan-Wartaindonesia.org. Pemikiran berdaya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdaya cipta (creative thinking) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. (Wikipedia)
Membincangkan kreativitas, seakan membawa kita berfikir menyamakan kerativitas dengan kebebasan dan lepas dari aturan. Padahal, menemukan ide hanyalah salah satu bagian dari proses kreatif. Substansinya adalah menghubungkan ide dengan tindakan.
Dalam konteks bisnis, kreativitas hanya bermanfaat ketika ia membuka jalan bagi munculnya inovasi. Untuk itu, seorang harus mampu menerapkan kemampuan berpikir kreatif dalam sebuah proses yang sistematis. Orang harus mampu berfikir kreativitas yang berati mampu menunjukan langka-langka inovasi dalam menghasilkan karya-karya spektakuler dalam mengembangkan perusahaan.
Baca juga : Black hole supermasif di pusat Bimasakti
Dalam dekade ini kreativitas menempati posisi yang sangat penting. Sebuah survei yang dilakukan terhadap 1.500 CEO lebih dari 60 negara menempatkan kreativitas sebagai kualitas terpenting dalam kepemimpinan. Brainstroming pun menjadi praktik yang penting dalam banyak proses di perusahaan. Kegiatan mengutarakan gagasan ini harus dibiasakan menjadi sebuah disiplin. Tidak hanya di tingkat perusahaan atau kelompok, membiasakan diri berpikir kreatif juga harus dilakukan oleh setiap individu yang ingin mencapai kemajuan.
Seorang kreativator Mark Elliot Zuckerberg penemu facebook dari Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Sejak kecil suka mengutak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Berawal dari plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser. Plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat playlist. Di Harvard Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online.
Baca juga : Sertifikasi ASN P3K Guru PAI Khusus Medan Belum Dibayarkan Sejak Maret 2024
Proyek pertamanya adalah Course Match (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website. Kemudia Ia membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Hingga akhir 2013 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu milyar.
Baca juga :Enam Ulama Hadir Isi Muzakarah di Tanah Luas Bahas Isu-Isu Penting
Ide-ide kreatif mengalir jika individu secara teratur mengeluarkan gagasan. Para manejer besar membuktikan hal ini. Karya besar mungkin tidak lahir setiap hari, tetapi mereka yang melahirkan karya besar umumnya secara konsisten berkarya.
Penulis : Tauhid Ichyar
Pemerhati Lingkungan Hidup