Medan-Wartaindonesia.org. Sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara, sedang bersiap menuju Pilkada 2024 yang semakin dekat. Salah satu nama besar yang muncul dalam kontestasi ini adalah H Hidayatullah SE, politisi yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Medan dan Sumut.
Sebagai “putra yang dibesarkan di Medan,” Hidayatullah membawa pengalaman dua periode di DPRD Sumatera Utara dan satu periode di DPR RI. Namun, apa yang sebenarnya akan dia bawa ke Medan jika terpilih sebagai wali kota? Bagaimana pengalaman legislatifnya akan berdampak pada kota ini ?
Hidayatullah bukan hanya seorang politisi lokal yang berjuang di ranah nasional, tetapi juga seorang pemimpin yang memahami kedua dunia — nasional dan lokal. Pengalaman legislatifnya di DPR RI (2019 – 2024) memberinya wawasan mendalam mengenai kebijakan nasional yang dapat diadopsi untuk kepentingan daerah.
Dengan akses yang lebih luas terhadap program nasional, alumni USU yang sejak SD sampai SMA menuntut ilmu di sekolah Al Washliyah di Medan ini mampu memperjuangkan kepentingan Medan, seperti peningkatan anggaran daerah dan percepatan proyek infrastruktur.
Baca Juga : Diduga Intimidasi Dan Sebut Wartawan “Anda Babi” Oknum Sekdes Di Lapang Akan Dilaporkan Ke Polres Aceh Utara
Sebagai seorang yang pernah duduk di DPRD, Hidayatullah kelahiran 24 Oktober 1961 yang lebih umum dan akrab disapa masyarakat sebagai Ustadz ini memahami isu-isu lokal Medan secara langsung, seperti masalah pengangguran, infrastruktur yang tertinggal, dan pelayanan publik yang belum optimal.
Baginya memimpin Medan tidak hanya soal menjalankan program, tetapi juga soal menghadirkan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan bagi masyarakat. “Saya besar dan tumbuh sepenuhnya di Medan. InsyaAllah saya mengetahui persis apa yang dibutuhkan untuk kemajuan Medan,” ujarnya dalam suatu kesempatan.
Mendorong UMKM dan SDM
Salah satu keunggulan Hidayatullah adalah komitmennya pada pengembangan ekonomi lokal, terutama sektor UMKM. Di DPR RI, ia aktif mendorong kebijakan yang mendukung pelaku usaha kecil dan menengah, sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian kota. Jika terpilih, ia berencana untuk memperluas akses modal, pelatihan, dan pendampingan bagi para pengusaha kecil di Medan.
Ekonomi Medan sangat bergantung pada sektor perdagangan dan jasa, yang sebagian besar dijalankan oleh UMKM. Dengan strategi yang kuat, Hidayatullah berpotensi menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan mandiri bagi warganya. Apalagi, Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia, sehingga peluang untuk mengembangkan pasar domestik dan internasional sangat terbuka.
Selain ekonomi, Hidayatullah sangat fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia dan pasangannya, Yasyir Ridho Loebis, memiliki program unggulan berupa beasiswa bagi semua lapisan masyarakat.
Baca Juga : Laki-laki Pekerja Keras
Program ini bukan hanya untuk siswa berprestasi, tetapi juga dirancang untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan yang lebih baik.
Sebagai kota metropolitan, Medan memerlukan tenaga kerja yang kompeten dan berpendidikan untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Investasi pada pendidikan akan membuka peluang bagi warga Medan untuk berkontribusi lebih besar pada pembangunan kota, baik di sektor formal maupun non-formal.
Layanan Publik yang Lebih Efektif
Selama ini, katanya dalam suatu perbincangan, salah satu keluhan utama warga Medan adalah belum optimalnya pelayanan publik, baik dalam hal kesehatan, infrastruktur, maupun administrasi pemerintahan.
Pengalaman Hidayatullah dalam mengawasi kebijakan publik di DPR membuatnya sangat paham akan pentingnya efisiensi birokrasi. Ia berkomitmen untuk mereformasi layanan publik dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan transparan.
Di DPR, ia juga aktif mendorong kebijakan yang pro-rakyat, termasuk dalam hal pelayanan kesehatan yang lebih merata. Kebijakan ini akan diterjemahkan di tingkat lokal dengan memperkuat fasilitas kesehatan, terutama di wilayah-wilayah yang masih kekurangan akses pelayanan medis.
Hidayatullah tidak hanya ingin menjadi pemimpin yang bekerja dari balik meja. Ia ingin menjadi pemimpin yang dekat dengan rakyat, mendengar aspirasi mereka, dan berkolaborasi dalam mencari solusi. Dalam setiap kampanyenya, ia selalu mengedepankan partisipasi masyarakat sebagai kunci sukses pembangunan.
Melalui program Rumah Aspirasi, ia secara aktif menampung berbagai keluhan, saran, dan ide dari masyarakat Medan. Pendekatan ini bukan hanya soal mendengar, tetapi juga soal bertindak berdasarkan kebutuhan nyata yang dihadapi warga.
Jadi secara analisis jika H Hidayatullah terpilih sebagai Wali Kota Medan, masyarakat dapat mengharapkan pemimpin yang membawa pengalaman nasional untuk diterapkan secara lokal.
Dengan fokus pada ekonomi, pendidikan, pelayanan publik, dan keterlibatan aktif masyarakat, Hidayatullah bisa menjadi katalis perubahan yang diinginkan warga Medan. Pemimpin dengan visi yang jelas dan pengalaman luas ini diharapkan mampu memajukan kota dan memberikan kehidupan yang lebih sejahtera bagi seluruh warganya
Penulis : Zulfikar Tanjung
Kompetensi Utama Dewan Pers
